• Home
  • About and Contact Me
  • Disclosure

Flying Without Limit

Stories from simple life

Bumi, Jangan Sampai Tinggal Kenangan

December 12, 2018 Opinion

Bumi mulai keropos.

Kamu percaya?

Coba googling “tambang batu bara amblas”. Artikel-artikel segar bulan November dan Desember 2018 masih terpampang di halaman pertama. Jalan terputus. Rumah-rumah berubah menjadi puing.

Memang masih menjadi pertanyaan apakah tambang batu baru yang melewati batas atau pembangunan rumah yang tidak seharusnya. Tapi, intinya, amblas ya amblas. Membuktikan bahwa bumi sudah keropos.

Seandainya manusia nggak membutuhkan bahan bakar fosil, mungkin nggak akan ada kejadian amblas seperti itu. Lahan yang sekarang dijadikan lokasi tambang pun bisa dimanfaatkan untuk hal lain. Mungkin lahan itu bisa dijadikan wilayah pemukiman yang lebih layak atau dijadikan lahan hijau. Seandainya.

Butuh-Nggak-Butuh

Sayangnya, eksploitasi tambang masih terjadi karena kita masih membutuhkan hasil tambang. Mungkin kamu nggak merasa memakai hasil tambang secara langsung, tapi hasil tambang masih melekat dalam kehidupan sehari-hari.

Bensin. Dari mana kalau bukan dari minyak bumi?

Air mineral. Bikin botolnya pakai minyak bumi.

Aku jarang pakai kendaraan pribadi dan udah nggak pernah membeli air minum dalam kemasan, kok.”

Makasih. Perubahan kecilmu sangat berarti untuk lingkungan.

Jangan lupa mencabut charger setelah digunakan. Jangan lupa mematikan lampu yang nggak diperlukan. Oh, penggunaan AC juga secukupnya sajalah, nggak perlu sampai 18°C. Hemat listrik.

Apa Hubungan Listrik dan Tambang?

Sebagian besar listrik yang ada sekarang berasal dari hasil tambang. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) adalah pembangkit listrik yang masih menjadi “idola”. Dalam proses menghasilkan listrik, PLTU menggunakan bahan bakar fosil.  Tahun 2016, lebih dari 50 juta ton batu bara digunakan untuk menghasilkan listrik di Indonesia.

Non renewable energy

Kalau kamu masih ingat pelajaran sekolah tentang sumber daya alam (SDA), kamu pasti ingat SDA terbagi 2: yang dapat diperbaharui (renewable) dan tidak dapat diperbaharui (non renewable). Kamu juga pasti ingat batu bara termasuk kategori non renewable. Kalau setiap tahun perut bumi dikeruk hingga jutaan ton, gimana bumi nggak amblas? Jangan sampailah 80 tahun lagi, Pulau Kalimantan bolong-bolong.

Eksploitasi tambang bisa dikurangi dengan beralih ke renewable energy alias energi terbarukan alias energi yang sumbernya dari SDA yang dapat diperbaharui. Indonesia punya potensi besar untuk renewable energy. Laut, angin, panas bumi, sampai cahaya matahari melimpah ruah.

Kenapa PLN nggak memakai renewable energy sebagai sumber utama?”

Aku juga nggak tau asal usulnya. Tapi, yang pasti, kalau sekarang mau mengubah semua pembangkit berbasis non renewable energy menjadi renewable energy, butuh waktu dan biaya mahal.

Dan, yaaa, kadang konsumen juga harus kritis, sih. Hehe. Kalau konsumen menuntut perubahan, baru deh, buru-buru berubah. Prinsip ekonomi sering begitu, sih. Tapi, aku juga nggak tau gimana cara menuntutnya. Haha. Nggak mungkin demo dengan nggak pakai listrik, seolah nggak butuh listrik. Sok atuhlah yang mau share ide. No offense untuk PLN, ya. Nggak perlu nyalahin PLN kalau kamu masih hambur-hambur listrik. Oh, ya, Paragraf ini murni kesoktahuanku.

Energi terbarukan

Kalau sumber utama PLN masih PLTU, kita bisa apa?”

Bisa hemat listrik! Bisa juga nabung untuk memasang solar panel di rumah.

Nabung!

Mungkin butuh bertahun-tahun, tapi daripada pulau-pulau di Indonesia tinggal kenangan, ‘kan? Hemat-hemat listrik ajalah. Tagihan berkurang, tabungan berkembang, bumi cemerlang. *halah*

Lagian, listrik dari PLTU bisa bikin atmosfer bolong. Bahan bakar fosil emisinya banyak banget, sedangkan tenaga matahari bisa dibilang emisinya nol. Emisi menyebabkan atmosfer bolong dan bumi makin panas. Jangan sampai manusia punah gara-gara kepanasan.

Kok pikiranmu kayak film sci-fi?”

Biarin. Daripada pikiran egois yang nggak mau berubah walau demi anak-cucu.

Zero Waste yang Sedang Ngetren

Zero waste lifestyle mulai menjadi tren. Zero waste bukan hanya membuat sampah di TPA nggak semakin menggunung, tapi juga menghemat energi.

Bikin semua kemasan sekali pakai pasti pakai listrik, ‘kan? Belum lagi, penggunaan minyak bumi sebagai bahan kemasan. Lalu, kemasan itu dibuang di TPA? Sampah di TPA diproses lagi. Salah satunya dengan cara penimbunan. Menimbunnya tentu bukan pakai cangkul, tapi pakai alat berat yang butuh bahan bakar.

Gimana caranya mengurangi kemasan sekali pakai? Yaaa, bawa wadah sendiri. Belum punya wadah? Nggak usah jajan! Kamu nggak akan mati kalau nggak jajan, tapi kamu akan mati kalau suhu bumi sudah nggak bisa ditoleransi. *galak*

Kita mungkin belum bisa melakukan perubahan besar. Tapi, “sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit”. Kalau orang lain belum mau berubah, kita saja duluan. Semakin banyak orang mengubah lifestyle, pasar pun akan berubah, kok. Kalau pasar berubah, mereka yang semula belum mau berubah, mau nggak mau akan ikut berubah. Lagi-lagi, nyasar ke ekonomi.

Yah, yang penting bumi menjadi lebih baik.

 

Sumber:

http://www.sanitasi.net/pemrosesan-akhir-sampah.html

https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-statistik-ketenagalistrikan-tahun-2016-1.pdf

 

77 Comments Categories: Opinion
Share :

Comments

  1. rodhiyatum mardhiyah says

    December 13, 2018 at 8:54 am

    Super sekali opininya kak.. Kalau soal bawa minum menggunakan tumblr kemana2 aku sudah terbiasa. Tapi klo jajan cemilan, aku masih mencoba untuk meminimalisir.. Hehe.. Secara ga langsung, nasehatin diri juga buat masak sendiri..

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 13, 2018 at 10:14 am

      Nggak apa kok masih jajan. Sampahnya mulai dipiliah.
      Semangat masak, Mbak. 😀

      Reply
  2. Anissa putri says

    December 13, 2018 at 9:54 am

    Kebiasaan untuk peduli terhadap lingkungan memang cukup sulit dilakukan

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 13, 2018 at 10:14 am

      Padahal buat kita-kita juga, ya. Hehe.

      Reply
  3. Diah Woro Susanti says

    December 13, 2018 at 9:56 am

    Semua bermula dr diri sendiri ya. Dari lingkaran kecil kecil ini kalau berkumpul waah alangkah hebatnya sinergi yg bs kita ubah utk semesta

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 13, 2018 at 10:15 am

      Sampah aja kalau dikumpulin jadi banyak. Kepedulian juga kalau dikumpulin jadi banyak. Hehe.

      Reply
  4. Leyla says

    December 13, 2018 at 10:01 am

    Menunggu inovasi energi terbarukan dari pemerintah nih hehe. Zero waste juga perlu banget ya.

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 13, 2018 at 10:16 am

      Yang ada aja dulu diterapkan. Hehe.

      Reply
  5. Astrid says

    December 13, 2018 at 10:04 am

    Belum punya wadah? Beliin atuh, Fah 🙂 wadahku ilang terus. Tapi enggak apa-apa, demi masa depan anak cucu, aku rela beli wadah reusable lagi dan lagi 🙂

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 13, 2018 at 10:16 am

      Haha. Pantesan ibu-ibu suka galak soal wadah. Ternyata demi anak cucu.

      Reply
  6. Ratna says

    December 13, 2018 at 10:07 am

    Cintai bumi karena ini adalah rumahmu. Begitu kira-kira ya, Fah? Setuju pake banget.

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 13, 2018 at 10:17 am

      Iya. Kalau nggak ada bumi, mau pulang ke mana?

      Reply
  7. Ani Berta says

    December 13, 2018 at 10:22 am

    Fifah ulasannya bisa menggugah semua yang konsumtif jajan pakai sedotan plastik, pakai styrofoam, kotak plastik dll. Bener banget mendingan kalo air bawa sendiri dari rumah pakai botol sendiri dan bawa terus sedotan alumunium ke mana-mana jadi pas jajan kopi es atau apapun tolak sedotan plastiknya 🙂

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 13, 2018 at 3:33 pm

      Iya, Teh. Sedotan kecil tapi kalau banyak, bisa menjadi gunungan sampah, ya.

      Reply
  8. Ririe Khayan says

    December 13, 2018 at 10:47 am

    Alhamdulillah saya tdk biasa jajan cemilan, tapi anak-anak ini yang msh sering jajan cemilan. Kalau belanja makanan atau cemilan, saya berusaha pilih yg kemasan besar biar gak banyak bungkus plastiknya.

    Soal sedotan.plastik, ini.perlu banget di soundingkan ke warung, resto, angkringan dsb agar semakin banyak yang sadar untuk melakukan gerakan no straw

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 13, 2018 at 3:34 pm

      Kalau no straw, pedangan juga lebih untung, ya. Nggak perlu keluar biaya untuk sedotan. 😀

      Reply
  9. Diah Kusumastuti says

    December 13, 2018 at 11:26 am

    Aku jadi ikutan mikir ala film sci-fi. Ya gimana nanti kalo manusia udah gak kuat sama panasnya cuaca bumi, trus pada punah. Hemm.. mari berkontribusi untuk perubahan yg lebih baik.

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 13, 2018 at 3:34 pm

      Jangan sampai kejadian kayak film sci-fi, ya. Huhu. Semangaaaat.

      Reply
  10. Isti Adzah Rohyati says

    December 13, 2018 at 12:13 pm

    “Nggak usah jajan! Kamu nggak akan mati kalau nggak jajan, tapi kamu akan mati kalau suhu bumi sudah nggak bisa ditoleransi.” Ahahahha ya ampuuun galak amat maaaak 😀 Tapi emang iya sih, kalau nggak jajan bukan hanya menyelamatkan bumi, tapi juga kantong! 😀

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 13, 2018 at 3:35 pm

      Dan menyelamatkan hasil medical check up juga. 😂

      Reply
  11. Lidya says

    December 13, 2018 at 1:09 pm

    Harus dimulai dari diri sendiri ya untuk mengurangi penggunaan kemasan. Kalau minum sih aku suka bawa, nah di lokasi tujuan kadang dikasih air kemasan juga

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 13, 2018 at 3:36 pm

      Sebetulnya bisa jangan diambil. Tapi kalau kehausan juga nggak apa, sih. Lalu, sampahnya dibawa pulang. 😊

      Reply
  12. Damar Aisyah says

    December 13, 2018 at 1:41 pm

    Aku udah belajar irit tp masih tergantung sama listrik, beuh. Kadang ngerasa bersalah, tapi memang harus perlahan. Nggak bisa kalau disuruh lgs berubah. Semoga bumi bertahan lebih lama

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 13, 2018 at 3:39 pm

      Nggak mungkin juga kayaknya hidup tanpa listrik bagi masyarakat modern. Tapi, kalau hemat listrik, yakin bisa. 😊

      Reply
  13. Rani Yulianty says

    December 13, 2018 at 4:11 pm

    Baca artikel ini disadarkan bahwa memang Bumi sudah semakin keropos tapikita masih sangat tergantung dengan hasil tambang Bumi, cara yang bisa dilakukan lebih perhatian dan menghemat energi

    Reply
  14. Eva Ilifiyah Ikhtiarini says

    December 13, 2018 at 4:27 pm

    Aku mulai mencoba ngikutin zerowaste sih, tapi masih belum konsisten. Mungkin karena mengubah kebiasaan itu ya, jadi butuh penyesuaian yang agak lama. Kalau dipikir-pikir, bener juga ya, suhu bumi sekarang aja kerasanya panas banget. Gimana nasib 20 tahun yang akan datang?

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 17, 2018 at 11:53 pm

      Iya. Kalau belum biasa, ada kalanya lupa atau malas. Manusiawi. 😂 Tapi, tetap semangat berusaha berproses. 😁

      Reply
  15. Awan says

    December 13, 2018 at 5:57 pm

    Seram ya, bumi makin kropos dan kita masih banyak yang belum sadar akan hak itu, padahal merawat bumi bisa dimulai dari menghemat listrik di rumah dan juga tidak sembarangan membuang sampah.

    Reply
  16. Dewi Kartika says

    December 13, 2018 at 6:26 pm

    Jangan sampai deh kita nyesal karena kita take it for granted apa yang ada sekarang. memang sebaiknya mulai beralih ke energi terbarukan, yg ngga ada habisnya untuk bumi.

    Reply
  17. Liswanti says

    December 13, 2018 at 6:40 pm

    Aku pengen deh nabung buat pasang solar panel. Biar makin hemat ya

    Reply
  18. Dekcrayon tata says

    December 13, 2018 at 7:03 pm

    Semoga pelan-pelan aku bisa mengurangi penggunaan air minum dalam kemasan.

    Reply
  19. Diah Woro Susanti says

    December 13, 2018 at 7:36 pm

    Bahkan di jepang ada lho kota yg punya sistem pemilahan sampah sampai berapa puluh jenisnya dan kita bs ambil baramg second yg dibuang tp masih layak pakai demi mengurangi sampah di bumi. Keren ya. Smoga kita bs mengadaptasi

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 17, 2018 at 11:54 pm

      Keren banget itu mah. Jepang memang jagoan urusan pengaturan sampah.

      Reply
  20. Ruli retno says

    December 13, 2018 at 8:03 pm

    Aku yang dulu pernah kerja di tambang batubara itu tau persis kerusakan di muka bumi. Perusahaan yang bagus dan resmi aja, ketika rehabilitasi itu gak sepenuhnya pulih seperti semula. Apalagi kalo perusahaan2 yang ilegal. Tapi ya itu tadi antara butuh dan gak butuh. Hiks..

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 17, 2018 at 11:55 pm

      Sedih bacanya. 😭
      Semoga kita bisa lepas dari penggunaan bahan bakar fosil.

      Reply
  21. Evi Indrawanto says

    December 13, 2018 at 8:40 pm

    Setiap kali kita menikmati udara sejuk dari AC atau duduk nyaman dalam kendaraan pribadi, atau membeli minum kemasan, tiap kali juga kita telah menguras energi dari bawah bumi ya. Kalai dipikir-pikir gaya hidup yang kita lakoni saat ini, sangat bengis pada bumi. Saat ini yang bisa saya sumbangkan pada kelestarian bumi memang belum banyak. Tapi ya harus memulai dengan berhemat listrik. Atau membawa botol minum isi ulang agar tak semakin banyak sampah botol plastik. Jajan di resto juga diusahakan makan di tempat..

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 17, 2018 at 11:56 pm

      “Menguras” memang udah pasti. Tapi, melestarikan juga bisa dijadikan sebagai kepastian kalau mau berusaha, ya. 😁

      Reply
  22. Relinda Puspita says

    December 13, 2018 at 9:40 pm

    Biar mantan aja yang jadi kenangan, ya, Kak.

    Reply
  23. farhatimardhiyah says

    December 14, 2018 at 1:06 am

    Kebiasaan dan ketergantungan kita dengan plastik itu sulit dilepaskan, solusinya mungkin bisa stop untuk keluarkan plastik tapi gak bisa rasanya karena industri plastik itu punya kontribusi devisa buat negara
    Solusinya mulai kurangi penggunaan plastik dari diri sendiri yaa, karena kita harus tau sampah yg kita hasilkan bermuara dan berhenti di TPA tanpa ada pengolahan lagi, akhirnya tertimbun, dampak negatifnya banyaaak

    Reply
  24. Arsen story says

    December 14, 2018 at 5:17 am

    Kebetulan saya udah mulai zerowaste. Kalau belanja pakai tas pasar sendiri. Tapi penjual kadang2 ngira saya banyak gaya gara2 gak mau dikasih kresek. Haha

    Reply
  25. Dawiah says

    December 14, 2018 at 6:35 am

    Merubah mindset orang tentang penghematan energi juga penting Mbak. Kadang kita mau hemat eh dibilang pelit.
    Katanya, ngapain bawa-bawa botol kan bisa beli air kemasan terus kemasannya langsung buang, tidak repot lagi bawa-bawa botol.
    Hii… mau diajarin nih sama Mbak Afifah, iya kan…

    Reply
  26. Fenni Bungsu says

    December 14, 2018 at 6:48 am

    Kuy lah, kita manfaatkan energi terbaru kan ini, agar SDA kita bisa berkembang dan terus berkelanjutan

    Reply
  27. Dwi Septiani says

    December 14, 2018 at 8:16 am

    iya nih zero waste sedang ngetren walaupun belum sepenuhnya bisa kulakukan. minimal aku terus coba. aku sih bisa nahan jajan, tapi anakku belum bisa sampe begitu. masih sering minta beliin coki-coki dan permen yupi hehehe

    Reply
  28. Rani R Tyas says

    December 14, 2018 at 8:21 am

    Opininya Mbak Afifah meskipun terlihat sangar tapi demi kemaslahatan ummat juga ya Mbak. Aku baru belajar bawa wadah reusable ke mana-mana, ya meskipun tas menjadi sedikit lebih berat tapi demi sedikit lebih irit *emak medit

    Reply
  29. herva yulyanti says

    December 14, 2018 at 10:55 am

    Mba berhubung aku lupa lagi knowledge tentang ini aku baca dengan seksama dan ketampar sekali bagian botol air mineral juga pake minyak bumi sementara eike kerja di manufacture packaging plastic duh 🙁

    lebih ketonjok lagi pas bagian yang galak aku kalau jajan seneng pake plastik :(( double sedihna

    Reply
  30. Yati Rachmat says

    December 14, 2018 at 12:04 pm

    Konten postingannya berbobot, mbak Afifah. Serem ya kalo mikirin semua hal yg bisa menggerogoti bumi.

    Reply
  31. Teddy says

    December 14, 2018 at 12:51 pm

    Bumi udah tua juga ya….
    Menghemat listrik dgn menggunakan panel Surya, bisa juga sebagai solusi namun harganya itu gak ramah dikantong hee

    Reply
  32. Ainhy Edelweiss says

    December 14, 2018 at 1:26 pm

    Siapa lagi yang akan menjaga bumi ini kalau bukan generasi sekarang. Alternatif energi sudah ada, tapi masih saja ada yang mengambil jalan lain, dan sayangnya itu hanya merusak bumi, mudah2an energi alternatif bisa diterapkan menyeluruh

    Reply
  33. andyhardiyanti says

    December 14, 2018 at 3:02 pm

    Ngurangin sampah plastik nih yang susah, masih sering jajan di luar soalnya 🙁
    Sementara ini sampah plastiknya ya paling saya olah jadi ecobrick sih.

    Reply
  34. Reh Atemalem says

    December 14, 2018 at 4:34 pm

    Sedang menabung buat solar panel.
    Semoga aja cepet penuh celengannya.

    Reply
    • Afifah Mazaya says

      December 17, 2018 at 11:59 pm

      Semangaaaat. Semoga segera tercapai. 😊

      Reply
  35. Sugi Siswiyanti says

    December 14, 2018 at 5:20 pm

    Judulnya bikin merinding, Mbak. Saya jadi inget film After The Earth-nya Will Smith. Gaya hidup zero waste ini semacam kesadaran tak berdaya buat saya. Eaa..

    Reply
  36. Indri Noor says

    December 14, 2018 at 6:35 pm

    Awalnya aku berhemat listrik demi tagihan biar gak membengkak, tapi ternyata hal kecil.tersebut ternyata bisa membantu menyelamatkan bumi ya.

    Reply
  37. CatatanRia says

    December 14, 2018 at 7:16 pm

    Makasih mba sudah diingatkan, saya terkadang masih hambur membeli air kemasan. Zero waste saya masih mencoba ini mba sedikit-sedikit demi bumi tercinta

    Reply
  38. Okti Li says

    December 14, 2018 at 8:38 pm

    Lagi berusaha mencabut charger setelah digunakan. Lagi berusaha mendidik anak mematikan lampu yang nggak diperlukan. Berusaha benar untuk hemat listrik. Baru bisa itu…

    Reply
  39. emanuella aka nyonyamalas says

    December 14, 2018 at 11:36 pm

    Poin tentang solar cell dan tentang sampah ni sering banget jadi bahasan saya dan suami di rumah. Semoga makin hari makin ada langkah kongkrit yang dijalankan ya….

    Reply
  40. Dewi Sulistiawaty says

    December 15, 2018 at 2:13 am

    Mengubah sesuatu yang udah jadi kebiasaan itu memang susah dan butuh proses. Semuanya di mulai dari kita dulu ya. Paling nggak kita udah berusaha 🙂

    Reply
  41. Siti hairul says

    December 15, 2018 at 5:10 am

    Kayak kalo nonton film ttg bumi gitu ya, rasanya horor aja melihat plastik yang bertebaran di samudra. Ya Allah kita dqtang cuman buat ngerusak aja hiks

    Reply
  42. Yoanna Fayza says

    December 15, 2018 at 5:27 am

    aku juga mulai galak soal wadah, sebisa mungkin bawa sendiri, kalo bawa bekal piknik pun gak pakai kertas bungkus & styrofoam, gak papa deh pulangnya cucian numpuk. Kan sekarang wadah bekal lucu2 banyak banget tuh

    Reply
  43. April Hamsa says

    December 15, 2018 at 5:39 am

    Listrik ini kyknya yg sedang dicari solusinya bertahun2 supaya ada energi terbarukan.
    Btw di Bogor sekarang kyknya semua minimarket dan supermarket gak kasi kantung plastik. Cuma yg store2 kecil msh kasi kantung plastik. Kebiasaan membawa wadah atau tas sendiri emang harus digalakkan ya..

    Reply
  44. Uniek Kaswarganti says

    December 15, 2018 at 6:51 am

    Justru dari yang sedikit sedikit kita lakukan itu, misal digabung dengan jutaan orang di muka bumi ini, hasilnya akan maksimal loh ya sebenarnya. Kita kan meminjam bumi ini dari anak cucu kita, jadi ya wajar aja jika kita harus makin mencintai bumi dan tidak ‘memaksa’nya terus menerus untuk mencukupi kebutuhan kita secara berlebih. Ada hak generasi penerus kita di bumi ini yang perlu dipikirkan mulai dari sekarang. Yuk cintai lingkungan kita.

    Reply
  45. Nurul Fitri Fatkhani says

    December 15, 2018 at 7:02 am

    Demi bumi tempat tinggal kita, semua memang harus bisa berubah ke arah yang lebih baik …terutama bijak menggunakan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui lagi. Kalau bukan dari diri kita, mulai dari siapa lagi, ya, kan?

    Reply
  46. Nia K. Haryanto says

    December 15, 2018 at 7:05 am

    Sedih rasanya kalo lihat keadaan bumi kita sekarang. Kita sudah sangat zalim ya. Semoga dengan adanya inovasi menggunakan energi terbarukan ini, kondisi bumi kita bisa menjadi ‘pulih’ seperti sedia kala. Dan semoga, energi terbarukan ini pada akhirnya bisa diproduksi massal, dan digunakan seluruh penduduk bumi.

    Reply
  47. Kurnia amelia says

    December 15, 2018 at 7:38 am

    Aku lagi berusaha ikut zerowaste tapi masih sulit banget di aplikasikan dan kalau untuk listrik pakai solar panel itu idaman banget, semoga aja bisa punya itu secepatnya.

    Reply
  48. Indah Nuria says

    December 15, 2018 at 8:43 am

    Banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan tapi sangat membantu kelestarian bumi. Aku selalu bawa environmental bags dan tumbler untuk kurangi plastik

    Reply
  49. Novitania says

    December 15, 2018 at 8:54 am

    Aku sedang berusaha jalanin zero waste deh mba. Cuma masih tahap belajar. Doakan yaa

    Reply
  50. lendyagasshi says

    December 15, 2018 at 10:21 am

    Huhuu…ampun, kak…
    Suka ngerasa bersalah dengan sejumlah sampah yang kami hasilkan di rumah.

    Semoga makin banyak belajar dan tulisan tentang lingkungannya ditunggu yaaa, kak…
    Ingatkan kami terus…

    Reply
  51. Hastira says

    December 16, 2018 at 2:36 am

    banyak yang gak peduli ya , karena memang dampaknya jauh ke depan, jd bikin orang santai

    Reply
  52. Dian Restu Agustina says

    December 16, 2018 at 9:47 am

    Setujuuuuuu
    Bumi makin tua …yang bisa kitq lakukan adalah menjaga agar tak berdaya sebelum waktunya.
    Ah sungguh baca ini jadi terbuka hati. Kayaknya kemarin itu suka-suka saja pakai listriknya juga nyampah terus terusan dah…musti mengubah diri nih…biar bumi lestari!

    Reply
  53. Eri Udiyawati says

    December 16, 2018 at 11:37 am

    Pertambangan memang ngeri, tiap tahun dikeruk isi bumi dan sebagian dari kita hanya memakainya tanpa mengerti dan memperbaharui.

    Soal jajan atau zero waste, saya mulai mengurangi pemakaian kantong plastik. Kalau belanja mending masukan ke dalam tas sekalian yg udah dibawa dari rumah.

    Reply
  54. April Hamsa says

    December 16, 2018 at 12:17 pm

    Memang kalau kita gak mikirin dr sekarang, lama kelamaan energi akan habis ya mbak.
    Iya sih butuh waktu kalau PLN mau mengubah sumber dayanya. Palingan yg skrng dilakukan kyknya nyicil bikin proyek2 ramah energi gtu kyknya ya…

    Reply
  55. Lina W. Sasmita says

    December 17, 2018 at 6:52 am

    Di pulau-pulau kecil sekitar Batam, sudah ada program menggunakan panel surya dan ternyata bermanfaat banget bagi masyarakat hinterland yang jauh dari pusat kota.

    Reply
  56. Dian Restu Agustina says

    December 17, 2018 at 8:23 am

    Zero Waste…sedang proses ke sana, dari hal yang kecil saja, bawa tas belanja, kotak makan, enggak mau sedotan …dll
    Suka dengan ulasan ini, lengkap!

    Reply
  57. Ida says

    December 17, 2018 at 6:03 pm

    Yuk ah kita mulai dari diri sendiri, mulai saat ini dan mulai dari hal yg kecil…

    Reply
  58. Rotun DF says

    December 19, 2018 at 5:40 am

    Pas tinggal di kota, aku ngliat pengelolaan sampah udah jauh lebih baik daripada sekarang ketika aku tinggal di desa.
    Why? Di kota kan rumah padat, otomatis nggak bisa buang sampah sembarangan. Ada kang sampah yang ngambilin dan membawanya pergi
    Kalau di desa? Duh, sampah dibuang war wer gitu di pekarangan belakang rumah, atau samping rumah. Paling mentok kalau udah menggunung ya dibakar. Terus bikin lubang baru buat nimbun lagi. Padahal nggak semua jenis sampah bisa habis sama api dan dicerna bumi :((((

    Reply
  59. Melinda Niswantari says

    December 20, 2018 at 1:39 pm

    Tulisannya makjleb banget ka,
    Bukan tulang aja ya yang keropos, bumi pun juga bisa keropos 🙁
    Upaya hemat energi yang kita lakukan seperti membawa zerowaste kit saat bepergian ini juga boisa menjadi salah sayu cara untuk membuat bumi kita makin baik, tidak keropos 🙂
    Yuk ah semangat untuk bijak berplastik!

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Afifah Mazaya

Health & environment enthusiast | Foodaholic | Bibliophile | So-called traveller | ISFJ-T | afifahmazaya@gmail.com

Categories

  • Advertorial
  • BPN Ramadan
  • Culinary
  • Health
  • Opinion
  • Reportage
  • Travel
  • Uncategorized

Contact

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Most Viewed

  • Anyang-anyangan Saat Haid: Cuma Masalah Sepele?
  • Belajar Menggambar dengan MediBang Paint, Aplikasi Menggambar di Android
  • Aku Ingin Terbang Tanpa Batas
  • Guru-guru Favorit Semasa Sekolah
  • Poster Corona Ada Banyak di Canva. Sudah Lihat?

Looking for Something?

Member of

Design by SkyandStars.co
Back Top